Sejak tahun 2007 sebuah inovasi bahan bakar gas buatan dari kotoran sapi terus dikembangkan hingga sekarang yaitu Biogas Sapi. Sebelum adanya pengembangan energi biogas di desa tersebut para warga masih menggunakan bahan bakar minyak dan gas LPG untuk memasak.Lambat laun pengembangan biogas terus dilakukan. Hingga kini telah dibangun sebanyak 40 instalasi digester biogas sapi yang dapat disalurkan ke 100 kepala keluarga digunakan sebagai bahan bakar gas untuk memasak dan penerangan pada lampu petromak.
Warga yang sebagian besar adalah peternak sapi yaitu sebanyak 120 peternak, tidaklah kesulitan dalam mencari bahan dasar dalam pembuatan biogas. Setiap pagi para penernak mengumpulkan kotoran sapi lalu dihaluskan dengan air. Setelah itu kotoran sapi tersebut diendapkan ke dalam digester biogas agar menghasilkan gas.
Untuk membangun desa mandiri energi gas, setiap tahun Pemerintah Desa Urutsewu menargetkan minimal membangun 10 digester biogas sapi, yang diharapkan dapat dimanfaatkan oleh warga setempat sebagai bahan bakar gas untuk memasak dan penerangan sehingga dapat menghemat pengeluaran biaya serta menghemat penggunaan energi minyak dan gas bumi.
Sumber : www.pastiseru.com/detail/p9611qPxz9
Rabu, 23 Mei 2018